adhysemkapat

Hidup adalah perjuangan tiada hidup tanpa perjuangan

Sabtu, 23 April 2011

kebudayaan dan pariwisata

1. Makassar

Masjid Raya
Masjid Raya Makassar awalnya dirancang M Soebardjo, kemudian diresmikan pada tanggal 25 Mei 1949. Kemudian pada tahun 1957 Presiden pertama RI, Soekarno melaksanakan sholat Jumat di masjid ini. Sedangkan pada tahun 1967, mantan Presiden Soeharto juga berkunjung dan sholat Jumat di masjid perjuangan ini. Karena itu, kehadiran masjid raya merupakan tonggak sejarah masa lalu.

Dana awal pembangunan masjid hanya Rp60.000 yang diprakarsai K H Ahmad Bone, seorang ulama asal Kabupaten Bone tahun 1947 dengan menunjuk ketua panitia KH Muchtar Lutfi, dua tahun kemudian diresmikan dengan menghabiskan biaya Rp1,2 juta.

Seorang jurnalis asing yang mengunjungi masjid tersebut menulis dalam sebuah artikelnya bahwa Masjid Raya Makassar adalah masjid terbesar di Asia Tenggara di masa itu dengan daya tampung sekitar 60.000 orang hingga ke halaman.


Ketika Jusuf Kalla melontarkan ide perombakan besar-besaran masjid tersebut, muncul reaksi dengan tudingan sebagai kapitalis murni, dengan tuduhan akan mendirikan plaza di atas lokasi bekas bangunan masjid itu. Namun, seiring dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan masjid sejak peletakan batu pertama oleh Gubernur HZB Palaguna 9 Oktober 1999, maka Jusuf Kalla sebagai pebisnis membuktikan tekadnya untuk memperbarui bangunan dan model masjid tersebut.

Di balik kontroversi pembangunan kembali masjid kebanggaan masyarakat Makassar itu, masjid itu menjelma menjadi rumah ibadah yang berdiri megah mirip dengan masjid di Timur Tengah dengan sentuhan arsitek meditarian.

Mesjid dua lantai di Jl. Bulusaraung ini menggunakan bahan bangunan sekitar 80 persen dari bahan baku lokal, memiliki dua menara setinggi 66,66 meter, daya tampung 10.000 jamaah dan fasilitas berupa perpustakaan, kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel.

 
Fort Rotterdam
Salah satu benda cagar berarsitektur Belanda yang dilindungi adalah bangunan yang ada didalam Benteng Rotterdam, benteng ini dibangun sebagai basis pertahanan dipinggir lautan Makassar. Pada tahun 1545 ditempat ini berdiri dengan kokoh benteng gaya arsitek setempat yaitu Kerajaan Gowa lalu kemudian dihancurkan oleh Belanda dan dibangunlah benteng baru yang dapat kita lihat sekarang, peristiwa tersebut dicatat dalam sejarah akibat adanya bentuk perjanjian Bungaya pada tahun 1667 yang didalangi oleh siasat Belanda. Sebagaian dari serpiha reruntuhan tmbok benteng tidak direnovasi dengan alasan sebagai alat pembanding dengan dinding yang direnovasi.
 
Pelabuhan Tradisional Paotere
Pelabuhan Tradisional Paotere memainkan peran penting dalam perdagangan dalam negeri. Makassar sebagai produksi industri utama di bagian timur Indonesia dan pusat perdagangan oleh membutuhkan pelabuhan yang lebih besar dan lebar untuk mengakomodasi jumlah barang daganke seluruh kepulauan

2. Bantaeng

Kawasan Loka Camp & Out Bound
Untuk menempuh lokasi ini, penuh dengan belokan dan mendaki, disepanjang jalan pegunungan dapat menyaksikan tanaman holtikultura, sayuran yang ditanam di lerang-lerang bukit. Di kawasan ini udaranya sejuk karena berada di daerah ketinggian
Lokasi : Desa Bonto Marannu Keacamatan Ulere sekitar 24 km dari kota bantaeng.
Fasilitas : Tempat peristirahatan, out bound, tempat meluncur, berjalan di atas tali, dan berjalan di atas jala.
 
Pantai Pasir Putih Korong Batu
Panatai ini anda dapat melakukan kegiatan berjemur atau berolahraga panatai, mandi, atau berenang di laut juga kegiatan yang mengasyikkan.
Lokasi : Desa Baruga, Kecamatan Pa'jukukang Sekitar 18 km dari Kota Bantaeng.
Fasilitas : Tersedia perahu nelayan yang dapat disewa untuk  berkeliling di sepanjang pantai.
 
Air Terjun Bissapu
air terjun bissapuPerjalanan menuju kesana sebaiknya dilakukan diwaktu pagi. disepanjang jalan anda dapat merasakan udara sejuk dan pemandangan alam dengan pepohonan hijau di kanan dan kiri jalan. Disana anda juga dapat menyaksikan bebatuan disekitar  air terjun pengunungan harus melewati anak tangga yang bersusun ke bawah.
Lokasi : Desa Bonto Salluang Kecamatan Bissapu Sekitar 5 km dari Kota Bantaeng.
Fasilitas : Memiliki taman sekitar air terjun yang tertata secara alami, disekitarnya terdapat batu besar sebagai panggung pertunjunkan seni dan tempat beristirahat.

3.Bulukumba
Kawasan Adat Ammatoa
Keindahan alam berupa kelestarian kawasan hutan merupakan ciri dari kawasan adat ini, serta budava masyarakat dengan pola hidupyang jauh dari dunia modern. Ciri masyarakat yang ada di Desa Tana Toa yang tampat sehari¬-hari yaitu pakaian dengan warna serba hitam. Untuk ciri bangunan rumah seragam menghadap ke utara. Dalam kawasan ini bergelar Amma Toa dengan masa   kepemimpinan seumur hidup.
Lokasi      : Desa Tana Toa Kecamatan Kajang + 56 km dari kota Bulukumba.
Fasilitas    : Tempat penerimaan tamu
 
TANA BERU ( Tempat Pembuatan Kapal Phinisi)
Tana beru dikenal sebagai tempat pembuatan perahu/kapal tradisional, di tempat ini anda akan merasa kagum melihat kepiawaian masyarakat membuat kapal/perahu tradisional dengan konstruksi kayu dan peralatan tradisional pula.
Lokasi : Pesisir pantai Kelurahan Tana Beru + 24 km dari Kota Bulukumba.
Fasilitas : Mudah dijangkau
 
Pantai Tanjung Bira
Disepanjang pantai terhampar pasir putih yang bening dan halus. Selain menikmati pantai pasir putih pengunjung juga dapat menikmati keindahan 2 (dua) pulau yang ada didepannya yaitu pulau Liukang loe pulau Kambing (tidak berpenhuni) dan pada latarnya tampak membumbung tinggi gunung-Puang Janggo dengan ketinggian melebihi 400 meter.
Lokasi : Kecamatan Bonto Bahari + 45 km dari Kota Bulukumba.
Fasilitas : Penginapan, hotel, rumah makan, restoran, wartel dan tempat parkir
 
Kebiasaan suku kajang berpakaian serba hitam
Masyarakat Kajang dikenal dengan kebiasaan menggunakan pakaian serba hitam didalam kehidupan sehari-hari. Mereka dalam struktur sosialnya dibentuk oleh seorang pemimpin yang dikenal dengan nama ammatoa yang dipilih berdasarkan petunjuk alami dari serangkaian ritual magic. Praktek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh ajaran yang meyakini awal kehidupan adalah kegelapan.
 
Ritual persiapan pembuatan Kapal Phinisi
Punggawa dalam memimpin pengikutnya yang ahli, betul-betul paham akan tipe dan situasi dari pada alam jauh sebelum menetapkan perencanaan pembuatan perahu yang didahului kekuatan magic, keseluruhan ritual dilakukan sebagai simbol dari pada spirit dan atas perkenaan dewa-dewa untuk kematangan persiapan pembuatan perahu, tahap pembuatan sampai kepada peluncuran phinisi kelaut lepas. Masyarakat yang menggantungkan kehidupannya kepada pembuatan dan penggunaanperahu phinisi disebut suku Konjo yang masih dipengaruhi oleh budaya bugis dan Makassar namun namun mereka memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa Konjo.

3. Enrekang
Buttu Kabobong (Bambapuang)
Buttu berarti gunung sedangkan Kabobong berarti alas vital wanita, Buttu Kabobong terletak di daratan tinggi karena itu iklimnya dingin kebanyakan tourist yang menuju Tana Toraja berhenti sebentar untuk menikmati pemandangan area yang bergunung-gunung.
Lokasi      : Desa Bambapuang kecamatan Anggeraja sekitar + 16 km dari Kota Enrekang arah utara, menuju Tana Toraja dengan ketinggian sekitar 500 m dari permukaan laut.
Fasilitas    : Tempat peristirahatan, restoran, tempat parkir
 
Buttu Kabobong (Bambapuang)
Buttu berarti gunung sedangkan Kabobong berarti alas vital wanita, Buttu Kabobong terletak di daratan tinggi karena itu iklimnya dingin kebanyakan tourist yang menuju Tana Toraja berhenti sebentar untuk menikmati pemandangan area yang bergunung-gunung.
Lokasi      : Desa Bambapuang kecamatan Anggeraja sekitar + 16 km dari Kota Enrekang arah utara, menuju Tana Toraja dengan ketinggian sekitar 500 m dari permukaan laut.
Fasilitas    : Tempat peristirahatan, restoran, tempat parkir

4. Gowa
Hutan Wisata Malino
Tempat istirahat dan rekreasi yang bersuhu cukup dingin sebab berada, diketinggian, selain sejuk udaranya, juga banyak menghasilkan buah dan sayuran yang tumbuh disekitar lereng Kota Malino, salah satu gunung yang dapat menjadi objek wisata adalah gunung Bawakaraeng yang dianggap suci bagi sekelompok orang. Hutan wisata ini merupakan salah satu objek untuk bersantai dan menghirup dibawah kerindangan pohon pinus dan panorama alam, merupakan tempat perkemahan wisata remaja.
Lokasi        :Kira-kira 76 km dari Kota Sungguminasa.
Fasilitas      :telah dilengkapi dengan sarana beberapa permainan, tempat parkir dan mudah dijangkau.
 
Perkebunan Buah Markisa
Buah markisa yang dihasilkan diolah menjadi minuman segar yang bermutu tinggi dan mempunyai rasa ciri khas yang berbeda dengan markisa dari daerah lain. Perkebunan markisa mempunyai pemandangan yang indah  Serta yang sangat sejuk, pengunjung dapat mencicipi buah markisa sebelum  diolah.
Lokasi     :Desa Kanre apia + 9 km dari kota Malino.
Fasilitas    :Terdapat tempat rekreasi dan tempat peristirahatan (villa)
 
Masjid Tua Katangka
Masjid ini dibangun tahun 1603 yaitu pada masa pemerintahan raja Gowa ke XIV Sultan Alauddin dan dipugar tahun 1978 dan merupakan masjid tertua di Gowa dan Propinsi Sulawesi Selatan. Di sekitar masjid terdapat juga makam raja-raja yang sempat berkuasa di beberapa daerah seperti luwu, Bone dan Kabupaten Gowa.
Lokasi      : Jl. Syech Yusuf Kelurahan Katangka Kecamatan Somba Opu
Fasilitas    : Mudah dijangkau dengan bebagai jenis kendaraan.
 
Museum Balla Lompoa

Museum ini merupakan salah satu bentuk istana rekonstruksi Kerajaan Gowa, dalam susunan kayu yang dibangun tahun 1936,dan telah direstorasi. Pada tahun 1978-1980 Museum ini memiliki ruang utama yang berisi benda pusaka kerajaan Gowa seperti : manuskrip, instrumen musik, pakaian adat, keris, pedang kerajaan, mahkota emas, dan berbagai koleksi alat-alat upacara adat kerajaan.
Lokasi    : Jl. K. H. Hasyim (Pusat kota kab. Gowa)
Fasilitas : Tersedia area parkir disamping museum terdapat rumah adat Tamalate, mudah dijangkau, dekat dari pusat perbelanjaan.
 
Makam Syech Yusuf
Syech Yusuf salah seorang pahlawan Nasional di dua negara yang terkenal.
Beliau dikenal oleh masyarakat Sulawesi Selatan sebagai "TUANTA SALAMAKA" makamnya dikenal dengan Hama "KOBBANG" beliau dikenal sebagai ulama dan pejuang yang aktir menyiarkan ajaran agama Islam dibeberapa negara. Anehnya makam beliau ditemukan di Afrika Selatan, Seylon (Srilangka), Banten dan Gowa. makan beliau setiap hari dikunjungi masyarakat untuk berziarah.
Lokasi        :  Jl. Syech Yusuf (perbatasan kota  Makassar dan Kabupaten Gowa).
Fasilitas      : Masjid, perpustakaan, dan mudah dijangkau dari berbagai jenis kendaraan.

5. Luwu Timur
Museum Batara Guru
Museum Batara guru yang, sementara ini berada dalam istana kerajaan Luwu, museum ini merupakan tempat benda-benda peninggalan bersejarah baik pada zaman prasejarah maupun penjajahan Belanda.
Lokasi        : Istana kerajaan Luwu kota Palopo.
 
Masjid Jami
Mesjid Jami, mesjid tertua di Sulawesi Selatan sebagai bukti bahwa Kerajaab Luwu MErupakan derah pertama masuknya agama islam sekitar abad ke-15 atau abad ke16. Mesjid ini syarat dengan simbol-simbol keagamaan.
Lokasi     : Pusat Kota Palopo

6. Luwu Utara
Penangkaran buaya Radda
Dikawasan ini anda dapat menyaksikan langsung bagaimana hewan melata buaya saling berebutan untuk memangsa makanannya. Disini terjadi perkelahian yang asyik ditonton. Buaya-buaya ini dipelihara sejak 16 tahun yang, lalu bahkan sudah ada panjangnya + 7 meter Sebelum masuk ketempat penagkaran buaya, sebaiknya membeli makanan bewan.
Lokasi        : Kecamatan Baebunta + 5 km dari kota Masamba.
 
Air Terjun Sarambualla
Disektor ODTW air terjun Sarambu Alla banyak ditumbuhi buah-buahan, seperti durian, rambutam dan langsat yang sangat lezat dan manis. Setelah anda mandi dan menikmati panorama alam anda kembali ke Kota Masamba (makan Siang) menikmati kapurung yang tersedia diwarung-warung di seputaran Kota Masamba.
Lokasi : + 25 km dari kota Masamba.

7. Tanah Toraja
Situs Pemakaman Tradisional Toraja
Orang khusus membuat lubang pahat untuk menyimpan mayat ini adalah disewa dengan imbalan secara tradisional yaitu dibayar dengan sejumlah kerbau sesuai dengan kesepakatan. Biasanya hanya kaum yang mampu saja yang bisa membayar tukangpahat kuburan tersebut.
 
Pernak-pernik upacara pemakaman
Ada hal khusus yang tersembunyi dibalik mungilnya dan terpilihnya anak kecil menggnakan pernak-pernik upacara pemakaman yaitu dimaksudkan untuk memperlihatkan kebaikan orang yang sudah meninggal kepada keluarga dan semua tamu yang menghadiri upacara pemakaman pada saat itu, gadis ini adalah cucu dari orang yang sedang diupacarakan, dan merupakan salah satu keluarga yang akan diberkahi oleh arwah orang yang sudah meninggal.
 
Seorang Kepala Desa di Depan Rumah Nya
Laki-laki yang berdiri didepan rumahnya yang berhiaskan ratusan tanduk kerbau simbol penyembahan kepada leluhurnya yang telah meninggal mendahuluinya. Semakin banyak tanduk kerbau berarti semakin banyak berkah yang akan mengalir kekeluarga yang masih satu rumpun tersebut.
 
enyembelihan kerbau dalam upacara pemakaman
Semua kerbau dan binatang kurban lainnya yang ada diupacara pemakaman berasal dari keluarga orang mai. Dalam penyembelihan kerbau bagi masyarakat Toraja hanya boleh dilakukan oleh orang tertentu saja dengan menggunakan parang Toraja yang sangat tajam pengorbanan binatang yang disertai dengan upacara dan peste kesemuanya hanya untuk merubah arwah orang mati menjadi dewa yang disembah dan akan memberkati kembali semua keluarga yang ditinggalkannya
 
Tari patriotik masyarakat Toraja
Tari yang berbau patriotik yang ditarikan oleh masyarakat Toraja, khusus dipertujukkan untuk menyambut kaum bangsawan setiap ada pesta. Pada saat sekarang ini tarian ini dipertunjukkan untuk menyambut tamu pada upacara pemakaman kaum bangsawan, yang ditarikan oleh orang khusus yang paham persis akan manfaat dari setiap gerakan yang ditujukan hanya untuk kebahagiaan para pengunjung selama pertunjukan berlangsung. Berdasarkan pada sejarah asal-usul masyarakat Toraja yang berasal dari Indo-Cina dengan menggunakan perahu membawa dampak baik dalam kehidupan sosial sehari-hari masyarakat seperti penggunaan warna pilihan yang didominasi oleh warna kuning, merah,putih, dan hitam yang dibuat secara manual oleh para pengrajin tenungan dengan mengambil bahan utamanya dari alam.

8. Selayar
Visit South Sulawesi 2012
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berupaya kembali menghidupkan sektor pariwisata yang anjlok sejak krisis ekonomi beberapa tahun lalu. Salah satu upaya yang dilakukan pemda dengan mengemas program Visit South Sulawesi 2012.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang, mengharapkan Visit South Sulawesi bisa memikat wisatawan untuk datang ke Sulawesi Selatan. Beliau juga

9. Bone
Tanjung Palette
Terletak di kecamatan Tanete Riattang desa Palette menempuh perjalanan sejauh 32km kearah selatan kota Bone atau sekitar 30 menit dari kota bone. Pantai tanjung Palette merupakan perpaduan dari tebing curam yang di sekelilingnya masih hutan lindung, serta deburan dan hempasan ombak yang setiap saat menerpa tebing-tebing batu karang di tepian pantai. Dengan fasilitas villa dan restoran serat areal parkir yang luas menjadiakan suasana pantai semakin menakjubkan untuk dipandang.
 
Museum Lapawawoi

Museum Lapawawoi merupakan tempat tinggal Raja Bone ke XXXI lappanyukki. Museum in' berisi sejumlah benda-benda seni dan budava tradisional. Foto-foto Raja Bone beserta keturunan, bangsawan Bone berbagai jenis benda pusaka, pakaian tradisional aksesoris daerah Bone serta benda-benda peralatan upacara adat istiadat Bone.

10. Maros
Kabupaten Maros terletak berbatasan dengan kota Makassar merupakan bagian dari kawasan Metropolitan Maminasata yang berfungsi sebagai daerah perindustrian, pemukiman dan pariwisata. Letak Kabupaten Maros sangat strategis. Di samping sebagai jalur lalu lintas utama darat di wilayah Sulawesi Selatan, juga karena keberadaan Bandar Udara Hasanuddin yang semakin menambah strategis kabupaten Maros. Apalagi ditambah dengan potensi alam seperti karst yang mengagumkan yang mengangkat kabupaten Maros ke percaturan dunia. Belum lagi daerah konservasinya yang perlu dipromosikan. Sebut saja misalnya Cagar Alam Karaenta (+1.000 hektar), Cagar Alam Busaraung (+5.700 hektar), Cagar Alam Bantimurung (20 hektar) serta kawasan wisata alam Gua Pattunuang (+1.500 hektar).
 
Gua Leang-Leang
Taman Prasejarah Leang-Leang  merupakan objek wisata andalan Kabupaten Maros yang berada tidak jauh dari Taman Wisata Alam Air Terjun Bantimurung. Leang-leang dalam bahasa lokal  berarti gua. Di sekitar Taman Prasejarah ini terdapat banyak gua yang memiliki  peninggalan arkeologis yang sangat unik dan menarik. Pada tahun 1950, Van Heekeren dan Miss Heeren Palm menemukan gambar gua prasejarah (rock painting) yang berwarna merah di Gua Pettae dan Petta Kere. Van Heekeren  menemukan gambar babi rusa yang sedang meloncat yang di bagian dadanya  tertancap mata anak panah, sedangkan Miss Heeren Palm menemukan gambar telapak tangan wanita dengan cat warna merah. Menurut para ahli arkeologi, gambar atau  lukisan prasejarah tersebut sudah berumur sekitar 5000 tahun silam. Dari hasil  penemuan itu, mereka menduga bahwa gua tersebut telah dihuni sekitar tahun  8000-3000 sebelum Masehi.
 
Bantimurung Waterfall
Air Terjun Bantimurung merupakan obyek  wisata alam di Sulawesi Selatan yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan. Air terjun ini memiliki lebar 20 meter dan tinggi 15 meter. Airnya  yang jernih dan sejuk meluncur dari atas gunung batu dengan deras sepanjang  tahun. Di bawah curahan air terjun terdapat sebuah tempat pemandian dari  landasan batu kapur yang keras dan tertutup lapisan mineral akibat aliran air  selama ratusan tahun. Kedalaman air di pemandian ini antara mata kaki hingga ke  pinggang.
 

11. Soppeng
Permandian Alam Ompo
Permandian alam ompo terletak di Kelurahan Ompo kecamatan Labata ± 3 km sebelah utara kola watansoppeng. Tempat ini merupakan salah satu objek wisata andalan yang banyakdikunjungi oleh wisatawan domestic, airnya yang jernih, dingin, dan menjadi air bersih masyarakat kota serta diolah menjadi air mineral oleh sebuah perusahaan swasta nasioanl. Dengan fasilitas tempat parkir, area perkemahan, motor cross, sebuah danau buatan tempat bermain perahu,memancing ikan , air tawar, dan cafĂ©.
 
Permandian Air Panas Lejja
Permandian alam lejja terletak diDesa Bulu Kecamatan Marioriawa ± 44 km dari kota watansoppeng. Suhu airnya mencapai ± 60derajat celcius sehingga dapat menyembuhkan penyakit gatal-gatal dan reumatik. Permandian ini berada di daerah pegunungan, memilki panorama alam yang indah, sejuk, menarik, dan menyenangkan untuk di kunjungi. Dengan fasilitas air bersih, listrik, tempat parkir, guest haouse, kolam berendam, lapangan tennis, baruga wisata dan jalan bersapal.
 
Panorama Alam Kelelawar
Sejak dulu burung kalong telah menghuni Pusat kota watangsoppeng dan uniknya mereka hanya mau berdiam / bergantung pada pepohonan yang berada dijantung kota. Menjelang malam hari, burung ini beterbangan mencari makan dipegunungan dan kembali pada subuh hari. Konon kabarnya dahulu apabila burung ini meninggalkan Watansoppeng merupakan pertanda bahwa akan ditimpa musibah / malapetaka.
 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar