Kabupaten Takalar
Kabupaten Talakar merupakan daerah yang memiliki potensi pariwisata yang didukung dengan keadaan alam, kehidupan masyarakat, kondisi sosial budaya dan dunia usaha. Potensi dan obyek kepariwisataan di Kabupaten Takalar yang dapat dikembangkan digolongkan ke dalam wisata alam, budaya, sejarah, agro wisata dan wisata bahari. Galesong terkenat dengan potensi perikanan, laut penghasil telur ikan terbang dan telah menjadi komoditas ekspor.
Dianugerahi bentangan panorama alam nan indah selain daratan rendah dan tinggi, juga dianugerahi hamparan wilayah laut yang terbentang luas. Pemda Takalar tampaknya tak menyia-nyiakan berkah alam itu dengan mengembangkan wisata pantai Lamangkai termasuk kegiatan agrowisata mangga berjenis Klom di atas areal seluas 2.000 Ha.
Kekayaan wilayah pantai itulah yang kini menjadi prioritas utama pengembangan pariwisata. Sebagai langkah awal telah dibidik pengembangan Pulau Sanrobengi, pulau kecil berpasir putih ini memiliki berbagai keunikan sekaligus keunggulan, sebut misalnya penduduknya vang hanya dihuni sekitar 10 KK semenrara jaraknya relatif dekat dengan pantai Losari Makassar.
Untuk memudahkan transportasi ke pulau Sanrobengi, pihak Pemda sudah meningkatkan fungsi dermaga di Daerah Bodclia, di samping TPI (Tempat Pendaratan Ikan) dan pendaratan kapal barang asal Kalimantan. Dermaga itu juga sudah bisa dioperasikan sebagai pelabuhan Marine.
Obyek pantai lainnya adalah Pantai Topejawa yang terletak di Desa Topejawa sekitar 14 km dari kota Takalar atau 54 km dari Makassar. Pantai ini terkenal dengan keindahan hamparan lautnya dan telah dilengkapi dengan berbagai fasiltas untuk berlibur.
Pulau Tanakeke merupakan obyek wisata bahari lainnya yang dimiliki Kabupaten ini dengan keindahan terumbu karang dan dikenal dengan adanya kuda laut serta burung laut yang hidup di areal hutan bakau. Selain itu terdapat pula padang lamun yang tumbuh di pasir putih dan terumbu karang.
Obyek wisata perburuan rusa terletak di Desa Barugaya dan Ko'mara. Jarak tempuh ke lokasi ini sekitar 23 km dari kota Takalar dan dapat ditempuh melalui perjalanan darat sekitar 50 menit. Kegiatan perburuan rusa adalah suatu kegiatan yang sering dilakukan oleh Karaeng (bangsawan) di kedua desa ini. Selain berburu rusa, panorama alam pegunungan, air terjun, danau dan hutan melengkapi keindahan obyek wisata di daerah ini. Bahkan kegiatan olahraga seperti panjat tebing dan sebagainya juga dapat dilakukan di obyek wisata ini.




Untuk menempuh lokasi ini, penuh dengan belokan dan mendaki, disepanjang jalan pegunungan dapat menyaksikan tanaman holtikultura, sayuran yang ditanam di lerang-lerang bukit. Di kawasan ini udaranya sejuk karena berada di daerah ketinggian
Panatai ini anda dapat melakukan kegiatan berjemur atau berolahraga panatai, mandi, atau berenang di laut juga kegiatan yang mengasyikkan.
Perjalanan menuju kesana sebaiknya dilakukan diwaktu pagi. disepanjang jalan anda dapat merasakan udara sejuk dan pemandangan alam dengan pepohonan hijau di kanan dan kiri jalan. Disana anda juga dapat menyaksikan bebatuan disekitar air terjun pengunungan harus melewati anak tangga yang bersusun ke bawah.
Keindahan alam berupa kelestarian kawasan hutan merupakan ciri dari kawasan adat ini, serta budava masyarakat dengan pola hidupyang jauh dari dunia modern. Ciri masyarakat yang ada di Desa Tana Toa yang tampat sehari¬-hari yaitu pakaian dengan warna serba hitam. Untuk ciri bangunan rumah seragam menghadap ke utara. Dalam kawasan ini bergelar Amma Toa dengan masa kepemimpinan seumur hidup.
Tana beru dikenal sebagai tempat pembuatan perahu/kapal tradisional, di tempat ini anda akan merasa kagum melihat kepiawaian masyarakat membuat kapal/perahu tradisional dengan konstruksi kayu dan peralatan tradisional pula.
Disepanjang pantai terhampar pasir putih yang bening dan halus. Selain menikmati pantai pasir putih pengunjung juga dapat menikmati keindahan 2 (dua) pulau yang ada didepannya yaitu pulau Liukang loe pulau Kambing (tidak berpenhuni) dan pada latarnya tampak membumbung tinggi gunung-Puang Janggo dengan ketinggian melebihi 400 meter.
Buttu berarti gunung sedangkan Kabobong berarti alas vital wanita, Buttu Kabobong terletak di daratan tinggi karena itu iklimnya dingin kebanyakan tourist yang menuju Tana Toraja berhenti sebentar untuk menikmati pemandangan area yang bergunung-gunung.
Tempat istirahat dan rekreasi yang bersuhu cukup dingin sebab berada, diketinggian, selain sejuk udaranya, juga banyak menghasilkan buah dan sayuran yang tumbuh disekitar lereng Kota Malino, salah satu gunung yang dapat menjadi objek wisata adalah gunung Bawakaraeng yang dianggap suci bagi sekelompok orang. Hutan wisata ini merupakan salah satu objek untuk bersantai dan menghirup dibawah kerindangan pohon pinus dan panorama alam, merupakan tempat perkemahan wisata remaja.
Masjid ini dibangun tahun 1603 yaitu pada masa pemerintahan raja Gowa ke XIV Sultan Alauddin dan dipugar tahun 1978 dan merupakan masjid tertua di Gowa dan Propinsi Sulawesi Selatan. Di sekitar masjid terdapat juga makam raja-raja yang sempat berkuasa di beberapa daerah seperti luwu, Bone dan Kabupaten Gowa.
Museum ini merupakan salah satu bentuk istana rekonstruksi Kerajaan Gowa, dalam susunan kayu yang dibangun tahun 1936,dan telah direstorasi. Pada tahun 1978-1980 Museum ini memiliki ruang utama yang berisi benda pusaka kerajaan Gowa seperti : manuskrip, instrumen musik, pakaian adat, keris, pedang kerajaan, mahkota emas, dan berbagai koleksi alat-alat upacara adat kerajaan.
Syech Yusuf salah seorang pahlawan Nasional di dua negara yang terkenal.
Mesjid Jami, mesjid tertua di Sulawesi Selatan sebagai bukti bahwa Kerajaab Luwu MErupakan derah pertama masuknya agama islam sekitar abad ke-15 atau abad ke16. Mesjid ini syarat dengan simbol-simbol keagamaan.
Dikawasan ini anda dapat menyaksikan langsung bagaimana hewan melata buaya saling berebutan untuk memangsa makanannya. Disini terjadi perkelahian yang asyik ditonton. Buaya-buaya ini dipelihara sejak 16 tahun yang, lalu bahkan sudah ada panjangnya + 7 meter Sebelum masuk ketempat penagkaran buaya, sebaiknya membeli makanan bewan.
Disektor ODTW air terjun Sarambu Alla banyak ditumbuhi buah-buahan, seperti durian, rambutam dan langsat yang sangat lezat dan manis. Setelah anda mandi dan menikmati panorama alam anda kembali ke Kota Masamba (makan Siang) menikmati kapurung yang tersedia diwarung-warung di seputaran Kota Masamba.






